Perpisahan SNELIK 2008

Week end go to Talaga Remis

Week end go to Curug Muarajaya Majalengka

Pentingnya Pendidikan

Pentingnya pendidikan

Perbaikan kualitas bangsa harus ditempuh dan terutama melalui pendidikan. Pendidikan itu proses yang panjang, yang tak henti-hentinya untuk mencapai satu tujuan dan terbuka untuk menerima ide-ide dan konsep-konsep baru. Itu makna pendidikan, sehingga suatu saat hasil dari pendidikan itulah yang akan menumbuhkan budaya baru dengan manusia yang cerdas.

Selama manusianya cerdas maka ia mempunyai kebijakan dan kebajikan dalam jiwanya. Barulah setelah itu dia mampu menguasai sains dan teknologi. Budaya baru itulah yang menjadi kontra budaya yang kemudian masuk ke dalam tatanan menjadi masyarakat (budaya) alternatif yang akan dipilih oleh bangsa ini. Bicara mengenai kekerasan, dimanapun, oleh siapapun & sampai kapanpun tidak dpt dibenarkan. Apalagi dalam dunia pendidikan yg nyata2 adalah t4 mencetak cikal bakal pemimpin bangsa dimasa akan dtg. Namun yg namanya kekerasan bisa terjadi dimana saja, di pasar, di mall, di sekolah, di kantor, bahkan dlm rumah tangga.

Untuk dunia pendidikan, apa yg terjadi di beberapa sekolah tinggi kedinasan, sama sekali bukan merupakan suatu hal yg legal, apalagi merupakan kebanggaan. Hal itu tidak lain adalah bentuk penyimpangan dari sistem pendidikan yg ada. Bila dikatakan, pihak petinggi sekolah itu sendiri cenderung menutup-nutupi, seyogyanya bukan. Pihak atas/petinggi, dalam hal ini Departemen yg membawahi sekolah kedinasan tsb bila ditanya, pasti terkejut mengetahui sekolah yg dipimpinnya ternyata terjadi kekerasan. Adapun bila kita bertanya pada Lembaga/Sekolah Tinggi ybs beserta komponen di dlmnya, pasti tdk menginginkan hal tsb. Tidak ada satupun yg dpt membenarkan kekerasan. Jadi apa yg ditutup-tutupi?

Apa yg terjadi dlm beberapa Sekolah Tinggi Kedinasan, hal yg disebut “kekerasan” itu cenderung kepada perilaku senior-junior yg kebablasan. Dalam beberapa Sekolah Tinggi Kedinasan, senioritas menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, namun bukan dalam pengertian negatif. Senioritas adalah suatu sisi positif dari dunia pendidikan. Banyak hikmah & hakekat indah yg terkandung di dlmnya. Dan kekerasan yg terjadi pd beberapa Sekolah Tinggi Kedinasan adalah merupakan suatu manifestasi bentuk senioritas yg menyimpang dari jalur sebenarnya.
Kurangnya pengawasan terhadap mahasiswa menjadi salah satu pemicu terjadinya kekerasan dlm dunia pendidikan, bahkan sampai ada yg mengatas-namakan istilah “tradisi turun-temurun” yg entah sejak kapan dimulai. Itu Salah Besar…!!!

Adapun istilah “SOK MILITER” perlu ditinjau ulang. Mungin ada benarnya untuk beberapa Sekolah Tinggi Kedinasan tertentu yg nyata tidak memberlakukan sistem senioritas (karena memang tidak semua Sekolah Tinggi Kedinasan berlaku senioritas, apalagi sok militer).
Namun disini saya mengambil satu sampel Sekolah tinggi Kedinasan, STPDN.
STPDN adalah Sekolah Tinggi Kedinasan semi militer.
STPDN adalah sekolah sipil dengan pendidikan dasar militer.
Untuk tahun pertama, praja (sebutan ut mahasiswa) dikirim ke suatu t4 pendidikan militer selama jangka waktu tertentu untuk dididik dasar2 militer yg ditangani langsung oleh TNI. Jadi, pendidikan militer sudah menjadi dasar landasannya. Dalam hal apa?
DISIPLIN.
Itulah nilai dasar di samping nilai2 lainnya.
Anda tahu kan bagaimana model disiplinnya seorang tentara?
Bagaimana seorang tentara dididik disiplin bila tiba2 ada musuh, dsb.
Bahkan STPDN untuk jaman angkatan terdahulu, pendidikan militer sampai pada bagaimana memegang senjata dan menggunakannya.
Anda tidak tahu situasi di lapangan nanti yg akan terjadi, Anda tidak tahu musush yg bisa sewaktu2 datang, karakter musuh itu gimana, apakah ia datang nyata sebagai musuh atau bertopeng sbg kawan, dsb. Tapi itu hanya perumpamaan. Mungkin terlalu jauh. Karena memang untuk menjadi seorang pemimpin tidak mudah…

Dan pendidikan dasar militer bukan hal yg mudah untuk manusia sipil biasa, memerlukan fisik & mental yg tangguh. Jadi jangan anggap remeh sekolah semi militer yg notabene hanya merupakan “kulit2″ dari pendidikan militer.
Tapi tentu saja bukan itu yg mau ditunjukkan pada rakyat.

Jadi kesimpulannya, kekerasan dlm dunia pendidikan, dalam hal ini Sekolah Tinggi Kedinasan adalah suatu bentuk penyimpangan dari sistem Senioritas yg berlaku di dalamnya, bila memang memberlakukan sistem tsb.




0 komentar:

Copyright © 2008 - www.muhamadsaiful.co.cc - is proudly powered by Blogger
Blogger Template